Senin, 28 April 2008

SEAFOOD



Dua peneliti Denmark,bang dan dyeberg,yang pada 1970 menemukkan langsung antara tingkat konsumsi ikan orang eskimo dengan penyakit jantung koroner (PJK).rendahnya tingkat kematian orang eskimo akibat Pjk,walaupun sehari-hari mereka mengkonsumsi makanan diet lemak ,di yani lantaran orang-orang kutub rajin makan ikan.
Ikan adalah santapan utama orang-orang "berdarah dingin"itu.Mereka juyga tidak gampang cacingan ,penyakit yang sering di gembor-gemborkan orang 'jaman dulu".Artinya ada formula rahasia yang di seliplkan tuhan pada ikan,sehinggga berkhasiat menghambat datangnya PJK .foremula itu lemak Omega 3 ,yaitu eicosapentionic dan docisahexanoicacid.Asam lemak tersebut tergolong asam lemak tak jenuh rantai panjang(long chain polyunsaturated fatty acids),yang memproteksi jantung dari PJK.Penelitian lebih lanjut membuktikann,daging ikan mampu menurunkan tekanan darah ,trigilserid,merperbaiki fungsi endotel ,serta mereduksi proses pengerasan pembuluh darah koroner.Daftar manfaat ikan pada jantung terus bertambah dari tahubn kew tahun .Belum lama ini circulation (sebuah juyrnal kardio vaskuler terkemuka),memplukasikan studi yang menyeebut mabnfaat tambahan dari sang Ikan.Dariush Mozzaffarian dan kawan-kawan berhasil membuktikan mengkonsumsi ikan akan menurunkan insiden fibrilisasi atrial(FA).
FA adalah sejenis ganguan jantung (aritmia)yang menyebabkan jantung berdenyut tidak karuan .Kadang cepat kadang lambat sekali.Di Amerika setiap tahun 160.000 kasuas baru FA.Aritmia ini paling banyak di derita oleh lansia .FA juga memicu penyumbatan darah keotak oleh pengumpalan darah sehingga orang yang di mserangnya menjadi rentan stroke.
Pada studi prespktif melibatkan 5.000 subbjek itu,setelah melewati masa dua belas tahun ,mereka menerima asupan ikan bakar atau ikan rebus 1-4 kali per minggu,resiko FA-nya turun 28%.Sedangkan mereka yang mengkonsumsim Ikan 5-kali atau lebih per minggu,insiden FA-nya turun 31%.
Khasiat kedua pola suan itu merupakan perbandingan dengan data mereka yang mengkonsumsi ikan kurang dari satu kali setiap bualnnya .Dari data itu,jelas terekam ,frekuensi makan ika (dan cara pengolahanya)sangat berpengaruh terhadap resiko serangan jantung

Tidak ada komentar: