Senin, 05 Mei 2008

PROYEK KONYOL AHLI ORIGAMI TAPI ILMIAH


Inilah proyek Ilmiah yang bisa di bilang gila yang akn dilakukan oleh para ilmuwan dan ahli origami jepang.Origami adalah Seni melipat kertas sehingga menjadi bentuk yang sesuai dengan yang di inginkan .Para ilmuwan dan ahli origami akan menjatuhkan origami yang berbentuk pesawat angkasa dari angakasa menuju bumi untuk di pelajari lju gerakannya pesawat tersebut ketika terbang hingga sampai ke bumi .Sepertinya ide ini konyol atau hanya gurauan saja akan tetapi proyek ini memang serius adanya bahwa mereka telah membuat prototype origasmi pesawat luar angkasa yang sudah teruji terkelayakannya ."suksesnya penerbangan luar angakasa dengan pesawat origami ini akan di jadikan acuan /contoh pembuatan pesawat ulak-alik"ujar pimpinan proyek ini Prof.Shinji suzuki lulusan uiversitas tokyo jurusan astronatik dan aeronatik .gagasan ini muncul dan terlintas dipikiran suzuki 10 tahun lalu ,setelah berdiskusi dengan para ahli disiplin ilmu .Ia bmerasa pesimis idenya bakal jadi kenyataan Ide ini hanya mustahil tidak bisa di wujudkan dan terlalu gila "katanya

tapi dia tidak menyerah begitu saja "setetlah dipikir-pikir ide tersebut, tidak terlalu konyol,itu bisa terjadi jika pesawat origami terbang menuju bumi dengan sangat pelan "katanya
Kemudian diadakanlah ujian di laboratorium luar kota tokyo bulan februari lalu obyek yang digunakan adalah pesawat Origami denagn panjng 8,5 cm dan lebar 7 cm .
pesawat origami di terbangkann sama dengan keadan pesawat luar angkasa melalui atmosfir bumi ,setelah hsilnya tetap saja utuh hingga sampai mndarat."setelah terbang selama 12 detik tidak mengalami kerusakan atau terbakar ,berdasarkan teori tersebut maka peswat bisa kembali ke bumi"kata suzukiberdasarkan percobaan tersebutr maka badan explorasi luar angkasa jepang (JAXA)menerima ide konyol tersebut untk dilanjutkan penelitiannya dena\gang menyuntikan dana USD 300ribu(sekitar Rp 2,8 miliar)per tahun selama 3 tahun untuk melanjutkan study proyek tersebut .Sepertinya keinginan suzuki bakal terwujud tapi masih da satu masalah yang belum terpecahkan untuk melacak dan memprediksi tenetng pendaratn peswat tersebut

Tidak ada komentar: